TARUH KODE WIDGET SHOUTOXMU DI SINI

Minggu, 27 Februari 2011

Kiai Bisri dan setrategi Kiai Wahab

Meskipun sama-sama memegang fiqih yang ketat, Kiai Wahab dan kiai bisri berbeda strategi penerapannya. Kiai Wahab cenderung lunak sementara Kiai Bisri bergaris keras.

Suatu hari menjelang Idul Adha seseorang datang menghadap Kiai Bisri. Dia bermaksud melaksanakan qurban dengan menyambelih seekor sapi. Namun sebelumnya dia berkonsultasi dahulu dengan Kiai Bisri, apakah boleh berqurban seekor sapi untuk delapan orang? Ketentuan fiqih satu sapi untuk tujuh orang. Padahal jumlah keluarganya ada delapan. Dia ingin di akhirat nanti satu keluarga itu bisa satu kendaraan agar tidak terpencar.

Mendengar pertanyaan tersebut Kiai Bisri menjawab “tidak bisa”. Qurban sapi, kerbau, unta hanya berlaku untuk tujuh orang. Kemudian orang itu menawar kepada Kiai Bisri, “pak kiai, apakah tidak ada keringanan, anak saya yang terahir hanya tiga bulan”. Dengan menjelaskan dasar hukumnya Kiai Bisri tetap menjawab tidak bisa.

Merasa tidak puas, orang itu mengadukan persoalannya kepada Kiai Wahab, di tambak beras. Mendengar persoalan yang di adukan itu Kiai Wahab, dengan ringan menjawab, “bisa, sapi itu bsa digunakan untuk delapan orang. Cuma karena anakmu yang terahir masih kecil maka perlu ada tambahan.”

Menengar jawaban Kiai Wahab orang itu tampak gembira.

Agar anakmu bisa naik ke punggung sapi, harus pakai tangga. Sampean sediakan seekor kambing agar anak sampean bisa naik ke punggung sapi.”

“ah, kalau hanya seekor kambing saya sanggup menambah. Dua ekor pun sanggup asal kita bisa bersama-sama, kiai.”

akhirnya pada hari qurban orang tersebut menyerahkan seekor sapi dan seekor kambing kepada Kiai Wahab.

0 komentar

Posting Komentar